THE TUKELATION

situs ini hanya sekedar untuk menulis pendapat dan buah pikiran yang acak... dan hanya merupakan sebuah Pembanding tentang hal-hal yang terjadi di maluku pada khususnya dan indonesia ada umumnya. REY DE LYPHOSSE....... MR.TUKELATION.... MENGUCAPKAN SELAMAT DATANG......!!

Senin, 18 April 2011

KAPISTA & CAKADIDI

Kapista dan Cakadidi merupakan kata sifat yang sangat populer di masyarakat maluku, kata kapista ini sebenarnya memiliki makna yang agak negatif yang hanya dipakai untuk menyebut sifat2 perempuan.
contoh : Parampuang kapista, Parampang mandidi.
Dua kata ini hanya bisa di sebutkan untuk kaum perempuan dan tidak untuk kaum lelaki.. hehhee.. kasihan juga yah.. hahaha

Kapista
kata Kapista ini jika di Indonesia-kan  maka akan terdengar agak sedikit berkonotasi Atraktif terhadap kaum perempuan. Kapista adalah satu kata sifat yang menggambarkan sifat dan kelakuan perempuan yang agak keras kepala, keras kemauannya tapi tidak se-sinonim dengan kata "Egoisme".
Perempuan kapista bisa di gambarkan sebagai perempuan yang memiliki watak (sifat) yang keras (bukan jg Tomboi) dan mempunyai temperaman yang agak tinggi. sifat kakpista adalah sifat bawaan dari lahir (Bakat) dan merupakan hal yang alami (tidak dibuat2).

Cakadidi
kata cakadidi memilki makna yang sedikit berbeda dengan Kapista, karena hanya sifat sementara (temporer), artinya sewaktu-waktu saja  ketika wanita itu mencari perhatian di hadapan laki-laki, atau ketika sedang diadakan pesta muda mudi Dll.
kata cakadidi  agak mirip maknanya seperti kata genit/ gatal yg hanya di ucapkan untuk perempuan yang memilki sifat yang genit,  kata cakadidi memilki arti dasar adalah "cari Perhatian". dengan demikian maka jika ada wanita yang mencari perhatian yang berlebihan maka dia disebut sebagai "Perempuan Cakadidi" 






























By: Rey de Lyphosse

Sabtu, 16 April 2011

KALAWAI (senjata Khas daerah Maluku)

Sebagai orang Maluku pasti anda pernah mendengar kata Kalawai.. kata kalawai juga pernah di syairkan dalam lagu "Bulan Pake Payong". salah satu syair tersebut adalah:

Bulan pake payong tuturuga batalor
Nona dari ambon datang kaweng di kantor
Kaweng bae bae, jangan laki bakalai
kalo laki bakalai tikam dia deng KALAWAI
ole sio... sio.. sayang ee........

Kalawai merupakan salah satu  senjata tajam khas daerah Maluku, bentuk kalawai adalah hampir mirip seperti tombak namun bentuk kalawai sendiri biasanya pegangannya terbuat dari bambu, yang lebih panjang dari tombak, ujung  bambu tersebut kemudian di beri besi tajam, besi tersebut harus lebih dari satu, dan di ikat melingkari bambu tersebut. biasanya besi kalawai terdiri dari besi2 kecil ukuran 6 mili dan di  asah sampai tajam.
kalawai memiliki fungsi yang berbeda dengan tombak, kalawai biasanya hanya  di pergunakan di lautan oleh nelayan atau biasa di pergunakan di dalam air, baik di lautan maupun sungai/danau untuk menangkap hasil laut berupa ikan dan lain sebagainya.


ASAL-USUL KATA KALAWAI
Kata Kalawai berasal dari bahasa daerah Maluku, terkhusus daerah Maluku Tengah (Pulau Seram,Ambon,Saparua,Haruku,Nusalaut,Buru dll).
Kata "Kalawai" berasal dari dua suku kata yakni KALA & WAI.
1. KALA artinya TIKAM
2. WAI artinya AIR


Sehingga kata "kalawai" memiliki pengertian "TIKAM AIR" 
dari pengertian diatas maka sudah sangat jelas kalau  kalawai merupakan alat atau senjata tajam yang biasanya dipergunakan di dalam air  untuk menangkap ikan, gurita, teripang dll oleh nelayan di maluku.

Untuk itu di harapkan agar Pemerintah Propinsi Maluku untuk melegalisasi kalawai sebagai senjata khas daerah maluku sebelum ada daerah lain ataupun negara lain yg melegalisasi kalawai sebagai senjata khas daerah/Negaranya.


NB : ingat lagu "Rasa sayange" yg kemudian di legalisasi oleh Negara malaysia.



jika di aceh terkenal dengan rencong, Makassar dengan badik..bahkan di buat tugu,  mudah2an maluku bisa memilki tugu seorang Nelayan menghunus  Kalawai membunuh seekor Gurita raksasa. ini akan menjadi icon kemalukuan kita yang terdiri dari lautan yg besar dan sebagai daerah asalnya senjata kalawai...

By : Rey de Lyphosse

MATAWANA

Kata "Matawana" adalah merupakam bahasa maluku/khusus daerah maluku tengah. pengertian dasar dari "Matawana" adalah begadang. kata ini tidak asing lagi bagi orang di daerah maluku. Kata Matawana sebenarnya berasal dari ragam bahasa dari daerah maluku tengah yang terdiri atas dua suku kata yakni; Mata & Wana/ana, "Mata artinya Mati"
dan "Wana artinya Anak" sehingga "Matawana artinya Anak Mati" atau "Orang mati".
Kata Matawana yg jika di indonesiakan memiliki pengertian begadang, jika dikaitkan dengan pengertian sesuai sub kata dlm daerah maluku "MATA & WANA yang artinya "Anak Mati atau Orang Mati" maka sebenarnya memiliki kaitan yang sangat jelas. karna ketika ada orang/ anak yang meninggal Dunia maka dengan sendirinya masyarakat atau saudara2/kerabat2 yang melayat pada malam hari akan melakukan tradisi Matawana/begadang dengan melakukan ibadah, Doa bersama untuk mendoakan jenasah tersebut agar mendapat tempat yg layak  disisi Tuhan.  Acara MATAWANA merupakan tradisi orang2 maluku ketika ada yang meninggal dunia. Acara Matawana bukan saja dijalankan di dlm maluku, tetapi juga di luar maluku, dan itu merupakan suatu tradisi yg telah turun menurun sampe saat ini.

Dalam perkembangan bahasa yang semakin Modern, maka kata Matawana tidak hanya dipakai pada saat orang Duka (orang Meninggal), tetapi kemudian mnjadi kata matawana memiliki pengertian yang lebih umum yakni "Begadang".

By: Rey de Lyphosse

Senin, 11 April 2011

CALKADA DAN CAPTIKUS

CALKADA : CALON KEPALA DAERAH (BUPATI & WABUP).
Bupati (dari bahasa Sansekerta: bhûpati, "raja dunia"), dalam konteks otonomi Daerah di Indonesia adalah kepala daerah untuk daerah kabupaten. Pada dasarnya, bupati memiliki tugas dan wewenang memimpin penyelenggaraan daerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD kabupaten. Bupati dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat di kabupaten setempat. Bupati merupakan jabatan politis (karena diusulkan oleh partai politik), dan bukan Pegawai Negeri Sipil.

CAPTIKUS : CALO  POLITIKUS (CALO POLITIK).
calo Politik atau bisa disebut dengan makelar politik Adalah orang2 yg melakukan kegiatan politik dengan maksud dan tujuan yg berbeda,kalau bukan untuk mengantarkan pelakunya guna meraih kekuasaan, justru yang penting adalah untuk mengeruk keuntungan dana dari calon pejabat maupun calon kepala daerah (Calkada).

Siapakah CAPTIKUS itu? Pertanyaan ini bukanlah sekadar sindiran, namun nyata ada. Apalagi pada momentum Pilkada seperti sekarang, maka banyak makelar politik bergentayangan di sekitar kita. CAPTIKUS dlm melakukan aksinya bukan saja melirik pada calon BUPATI yg berkantong Tebal, tapi mereka juga melirik calon2 yg berkantong Tipis.
Calo Politikus CAPTIKUS) itu seperti ular. Jenisnya anega ragam. Ada yang berbisa dan mematikan, patukan politiknya mematikan. Ada pula yang tidak berbisa, karena sekadar mengais uang recehan.

Calo politikus (CAPTIKUS) ini pun mengenal gradasi sifat. Ada yang barbar, tanpa tedeng aling-aling mengakui dirinya makelar politik. Ada yang tenang dan disegani. Memilki penampilan yg baik dan tak mudah terbaca......

Kenyataannya, CAPTIKUS itu ada di mana-mana, dan bekerja bukan utk satu calon Bupati saja, tapi mereka selalu ada di setiap Calon Bupati. Dari beberapa calon Bupati yg ada, ternyata tanpa sadar,mereka telah di rampok oleh para CAPTIKUS, malahan mereka telah masuk dalam Ring utama di beberapa Calon Bupati tsb.
untuk itu maka setiap TIM sukses harus lebih berhati2 krn kemungkinan salah satu dr teman anda adalah CAPTIKUS yg menyusup masuk ke dalam tim anda, dan siap utk merampok uang dan merampok semua informasi/strategy calon Bupati anda..!!!

waspadala sebelum anda di rampok.......!!

Oleh  : Rey de Lyphose

Gereja Protestan Ebenhaezer di tahun 1930

Gereja Protestan Ebenhaezer di tahun 1930

Amboina - de le chineesche straat met, valentijn park

Alun-Alun atau lapangan utama Kota Ambon di tahun 1924









Gemeente Kantoor (Kantor Walikota Ambon) di Tahun 1935